Media Dakwah

BUMIAswaja

Media Dakwah MWCNU Pragaan

Menampilkan
label
kolom

  • Jumat, 25 Desember 2015 01:02 WIB Nikmatnya - Penderma

    Oleh Hefni Yas Rohiem Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang ia kehendak. Dan Allah Maha

  • Ahad, 20 September 2015 02:51 WIB Segelas - teh

    Oleh A. Mubarok Yasin*)   Akhir tahun 2014 lalu, saya pernah menginap di rumah buyut yang berjarak sekira 40-an km dari rumah saya. Rumah tersebut tidak berpenghuni dan konon pernah mengalami kebakaran hebat. Atap dan dindingnya hangus. Tapi, sebuah dipan dan kerangka bangunan yang terbuat dari

  • Ahad, 13 September 2015 04:41 WIB Mereka Menunggu - Uluran Tangan Kita!

    Namanya Malihah (17 tahun). Anak bungsu dari 3 bersaudara. Warga Sumber Gentong, Larangan Perreng, Pragaan, Sumenep ini menderita penyakit tunanetra (buta) sejak kecil. Dia hidup sebatang kara. Bapaknya meninggal dunia saat dirinya masih berusia 10-an tahun. Ibunya menyusul wafat saat usianya sekitar 15-an

Nikmatnya - Penderma Jumat, 25 Desember 2015 01:02 WIB

Oleh Hefni Yas Rohiem Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang ia kehendak. Dan Allah Maha

Segelas - teh Ahad, 20 September 2015 02:51 WIB

Oleh A. Mubarok Yasin*)   Akhir tahun 2014 lalu, saya pernah menginap di rumah buyut yang berjarak sekira 40-an km dari rumah saya. Rumah tersebut tidak berpenghuni dan konon pernah mengalami kebakaran hebat. Atap dan dindingnya hangus. Tapi, sebuah dipan dan kerangka bangunan yang terbuat dari

Mereka Menunggu - Uluran Tangan Kita! Ahad, 13 September 2015 04:41 WIB

Namanya Malihah (17 tahun). Anak bungsu dari 3 bersaudara. Warga Sumber Gentong, Larangan Perreng, Pragaan, Sumenep ini menderita penyakit tunanetra (buta) sejak kecil. Dia hidup sebatang kara. Bapaknya meninggal dunia saat dirinya masih berusia 10-an tahun. Ibunya menyusul wafat saat usianya sekitar 15-an

Siapkan Identitas
Khusus Warga Kecamatan Pragaan