Media Dakwah

BUMIAswaja

Media Dakwah MWCNU Pragaan

Kopi Penangkal Bid'ah

Senin, 19 September 2016 16:57 WIB
391x Humor BUMIAswaja

Ini adalah cerita dari seorang sahabat ketika di pesantren dulu. Al-Kisah ada salah seorang penganut Wahabi bertamu kepada salah seorang kiai yang bertujuan ingin mempermasalahkan amalan warganahdiyyin tentang menggerakan kepala saat membaca kalimat thayyibah (laa ilaa ha illallah).<>

Si Wahabi berargumen bahwa amalan tersebut tidak diajarkan oleh Nabi saw.

Singkat cerita, kiai menyuguhkan secangkir kopi tanpa diaduk untuk tamu Wahabi tersebut.

“Monggo diunjuk (diminum),” kiai mempersilakan.

Jawab Wahabi, Na’am Ustadz.

Saat Wahabi menyeruput kopi, tiba-tiba ia berhenti. Ia berkata, “Afwan Ustadz, kok rasa kopinya pahit ya!”

“Oh ia tadi saya sengaja tidak mengaduknya,” jawab Kiai.

Tanya wahabi, “Loh kenapa Ustadz?”

“Ya itu jawaban untuk sampean yang mempermasalahkan membaca kalimat thayyibah (laa ilaaha illallah) dengan menggerakan kepala, sama dengan kopi tadi, jika tidak diaduk ya rasanya pahit,” kata kiai sambil tersenyum.

Tamu Wahabi diam dan tidak lama langsung pamit pulang. (Ahmad Rosyidi)

Sumber

  • Senin, 19 September 2016 16:59 WIB Sendok Bid'ah

    Suatu ketika sahabat KH Syamsudin Asrofi asal Lampung yang dulu pernah mondok bareng bersilaturrahim ke rumahnya. Sebagai penghormatan kepada sahabatnya Kiai Syamsudin memberi hidangan berupa makan.<> Singkat cerita, hidangan sudah disediakan kiai dan mereka tampak makan bersama-sama. Namun

  • Senin, 19 September 2016 16:57 WIB Kopi Penangkal Bid'ah

    Ini adalah cerita dari seorang sahabat ketika di pesantren dulu. Al-Kisah ada salah seorang penganut Wahabi bertamu kepada salah seorang kiai yang bertujuan ingin mempermasalahkan amalan warganahdiyyin tentang menggerakan kepala saat membaca kalimat thayyibah (laa ilaa ha illallah).<> Si

Memuat Data...

Siapkan Identitas
Khusus Warga Kecamatan Pragaan