Media Dakwah

BUMIAswaja

Media Dakwah MWCNU Pragaan

PBNU Apresiasi Pendirian ARSINU

Sabtu, 17 September 2016 15:12 WIB
651x Nasional BUMIAswaja

Jakarta, NU Online

Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini mendukung serta merasa gembira dengan penyelenggaraan Kongres Pertama Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (ARSINU) yang digagas Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU). Hal itu terungkap saat Helmy mengisi pidato sambutan sekaligus membuka Kongres, Jumat (16/9) sore di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta Pusat.

Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Kabinet Indonesia Bersatu II, itu mengatakan salah satu amanat hasil Muktamar NU ke-33 tahun 2015 adalah NU sebagai paham ahlussunah wal jamaah dalam perspektif harakah atau gerakan. 

Dari perspektif ini kemudian melahirkan tiga rekomendasi yakni mengokohkan pelaksanaan Islam aswaja, konsisten mengawal Pancasila dan NKRI, dan terus meningkatkan kualitas hidup warga NU. Kualitas hidup yang dimaksud adalah melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi sebagai usaha meningkatkan IPM (Indek Pembangunan Manusia).

Tak lupa Helmy menyebut banyaknya jumlah warga NU berdasarkan Lembaga Survei Indonesia (LSI) tahun 2014 yang  mencapai 91, 2 juta. Jumlah ini setara dengan 36 persen dari seluruh warga Indonesia.

Helmy mempertanyakan apakah dengan jumlah warga yang besar sudah secara otomatis menjadikan warga NU memegang peran besar? 

“Kongres ini setidak-tidaknya akan menjadi bukti bahwa NU mengambil peran di masyarakat,” terang Helmy di hadapan peserta kongres yang terdiri dari pimpinan rumah sakit anggota ARSINU. 

Dalam bidang kesehatan, Helmy mengatakan jika fasilitas kesehatan rendah, maka IPM juga akan rendah. Dikaitkan dengan gini ratio yang sudah mencapai 0,34 sudah masuk zona merah. Oleh karena itu, NU harus membantu pemerintah, karena NU adalah entitas yang menyatukan umat dan warga.

Helmy mendorong LK PBNU membuat tarjet pendirian tempat layanan kesehatan misalnya Rumah Sakit, Poliklinik Desa, Puskesmas, atau Puskestren (Pusat Kesehatan Pesantren). Helmy menyatakan siap membantu LK PBNU, misalnya dengan memediasi LK PBNU dengan lembaga pendidikan dan lembaga wakaf yang dikelola NU.

Kerja sama dapat ditindaklanjuti dengan mendirikan pusat kesehatan atau rumah sakit di perguruan tinggi. Adapun kerjasama dengan lembaga wakaf dapat diwujudkan dengan memanfaatkan asset NU yang ada untuk pendirian tempat layanan kesehatan. Ibarat menanam, sebut Helmy, ini adalah menanam dengan model tumpang sari, di mana di satu lahan, tumbuh bermacam tanaman. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Sumber

Memuat Data...

Siapkan Identitas
Khusus Warga Kecamatan Pragaan