Media Dakwah

BUMIAswaja

Media Dakwah MWCNU Pragaan

Hikmah Membaca Surat al-Kahfi di Malam Jum'at

Kamis, 15 September 2016 15:15 WIB
176x Masail-fiqhiyah

Assalamu’alaikum wr. wb. Pak ustadz, perkenalkan nama saya Arif, sekarang saya tinggal di daerah Bandung selatan. Setiap malam Jum'at biasanya sehabis shalat Maghrib saya dan keluarga selalu rutin membaca surat Yasin kemudian di lanjutkan dengan pembacaan tahlil. <>

Suatu hari saya ikut pengajian, kemudian dalam pengajian tersebut di isi ceramah oleh seorang ustadz. Dalam ceramahnya ia mengatakan bahwa di samping baca surat Yasin dan tahlil, perbanyak juga membaca shalawat, dan baca juga surat al-Kahfi. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana sebenarnya hukum membaca surat al-Kahfi pada malam atau hari Jumat? Apa hikmahnya? Atas penjelasannya saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb (Arif/Bandung)

 

---

Wa’alaikum salam wr. wb.

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah swt. Hari Jumat memang merupakan hari yang istimewa, dan dipandang sebagai sayyidul-ayyam atau penghulu hari. Karena itu terdapat anjuran untuk meningkatkan dan memperbanyak amal-ibadah kita. Misalnya, memperbanyak shalawat kepada baginda Rasulullah saw, bersedekah, dan lain-lain.

Sebelum kami menjawab pertanyaan di atas, kami akan mengetengahkan apa yang telah dikemukakan oleh imam Syafi’i, pendiri madzhab syafi’i, mengenai anjuran untuk memperbanyak membaca shalawat kepada baginda Rasulullah saw, dan mengenai soal membaca surat al-Kahf pada hari Jumat

Imam Syafi’i telah meriwayatkan hadits yang menganjurkan kepada kita semua untuk memperbanyak bershalawat kepada baginda Rasulullah saw. Di samping itu beliau juga suka membaca surat al-Kahfi pada hari malam Jumat dan siangnya karena memang terdapat anjurannya.    

(قَالَ الشَّافِعِيُّ) أَخْبَرَنَا إبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنُ مَعْمَرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ( قال الشَّافِعِيُّ ) وَبَلَغَنَا أَنَّ مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ وُقِيَ فِتْنَةَ الدَّجَّالِ. ( قال الشَّافِعِيُّ ) وَأُحِبُّ كَثْرَةَ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي كُلِّ حَالٍ وَأَنَا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَتِهَا أَشَدُّ اسْتِحْبَابًا وَأُحِبُّ قِرَاءَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ وَيَوْمَهَا لِمَا جَاءَ فِيهَا

“Imam Syafi’i berkata, telah mengkhabarkan kepadaku Ibrahim bin Muhammad, ia berkata telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman bin Ma’mar bahwa Nabi saw bersabda, ‘Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari Jumat’. Beliau juga berkata, dan telah sampai kepadaku riwayat yang mengatakan bahwa barang siapa yang membaca surat al-Kahf maka ia dilindungi dari fitnahnya Dajjal. Selanjutnya beliau mengatakan, bahwa saya menyukai banyak-banyak membaca shalawat kepada Nabi saw dalam setiap keadaan, sedang pada hari Jumat saya lebih menyukainya (dengan memperbanyak lagi membaca shalawat), begitu juga saya suka membaca surat al-Kahf pada malam Jumat dan siangnya karena adanya riwayat dalam hal ini” (Muhammad Idris asy-Syafi’i, al-Umm, Bairut-Dar al-Ma’rifah, 1393 H, juz, 1, h. 207)

Berangkat dari penjelasan ini, maka memang benar bahwa hukum membaca surat al-Kahf pada hari Jumat itu adalah sunnah. Sebab, terdapat riwayat yang mengatakan bahwa barang siapa yang membaca surat al-Kahf maka akan dilindungi dari fitnahnya Dajjal.

Lantas, apa hikmah yang dapat kita ambil, atau hubunganya membaca surat al-Kahfi dengan hari Jum'at? Membaca surat al-Kahfi bisa melindungi kita dari fitnah Dajjal sebagaimana riwayat yang dikemukan oleh imam Syafi’i di atas.

Di samping itu hari Jumat merupakan hari yang luar biasa karena ada beberapa peristiwa penting terjadi pada hari Jumat, seperti diciptakannya nabi Adam as. Begitu juga peristiwa di masukkannya beliau dan dikeluarkannya dari surga itu terjadi pada hari Jumat. Dan yang paling menggetaran adalah kelak hari kiamat jatuh pada hari Jumat sebagaimana riwayat yang terdapat dalam kitab Shahih Muslim.

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ

“Sebaik-baiknya hari di mana sang surya menyinarinya adalah hari Jumat. Pada hari Jumat nabi Adam as diciptakan, dimasukkan ke dalam surga, dan dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak terjadi kecuali pada hari Jumat” (H.R. Muslim)

Dari sini saja kita sudah bisa memahami hubungan antara membaca surat a-Kahfi dengan hari Jumat, atau hikmahnya. Singkatnya adalah kiamat jatuh pada hari Jumat, demikian sebagaimana bunyi riwayatnya. Karenanya, hari Jumat diidentikan  dengan hari kiamat. Sebab, hari Jumat itu sendiri mengandung pengertian berkumpulnya makhluk seperti kiamat di mana seluruh makhluk dikumpulkan. Sedang dalam surat al-Kahfi terdapat gambaran mengenai menakutkannya hari kiamat (ahwal al-qiyamah). Misalnya pada ayat berikut ini;

 وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا

 “Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau melihat bumi rata dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka” (Q.S. Al-Kahfi: 47)

وَالْحِكْمَةُ مِنْ قِرَاءَتِهَا أَنَّ السَّاعَةَ تَقُومُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، كَمَا ثَبَتَ فِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ، وَالْجُمُعَةُ مُشَبَّهَةٌ بِهَا لِمَا فِيهَا مِنِ اجْتِمَاعِ الْخَلْقِ، وَفِي الْكَهْفِ ذِكْرُ أَهْوَالِ الْقِيَامَةِ

“Hikmah membaca surat al-Kahfi adalah bahwa hari kiamat jatuh pada hari Jumat sebagaimana riwayat yang terdalam dalam kitab Shahih Muslim. Dan hari Jumat itu diserupakan dengan hari kiamat karena di dalamnya terdapat perkumpulan makhluk, sedang di dalam surat al-Kahf digambar mengenai pelbagai keadaan kiamat yang sangat menyeramkan”. (Lihat Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Damaskus-Dar al-Fikr, cet ke-12, juz, 4, h. 461)

Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Perbanyaklah dzikir, shalawat, dan kebajikan, terutama pada hari Jumat. Dan kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

 

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu’alaikum wr. wb

Mahbub Ma’afi Ramdlan

Sumber

  • Ahad, 8 Februari 2015 09:06 WIB Mencium Tangan Guru Dianjurkan

    DISKRIPSI MASALAH Salah satu tradisi warga NU ketika bertemu warga NU lainnya mereka berjabat tangan (asalaman). Bahkan tidak hanya sekedar itu, akan tetapi ada pula yang sampai mencium tangan dengan alasan takdzim, apabila yang mereka jumpai adalah orang alim atau gurunya.   PERTANYAAN Bagaimana

  • Ahad, 28 Desember 2014 21:56 WIB Amalan Setelah Shalat Jum'at

    Hasil Bahtsul Masail MWC NU Pragaan di Ranting NU Sendang, Tanggal 28 Desember 2014/06 Rabiul Awal 1436 H.   Pertanyaan : Amalan yang dibaca jamaah setelah shalat Jumat bermacam-macam, ada yang langsung dzikir, ada yang membaca surat Yasin, kebanyakan membaca Surat al-Fatihah,

  • Jumat, 3 Januari 2014 00:13 WIB Siksa Kubur

    Deskripsi Masalah: Salah satu yang wajib kita imani adalah adanya nikmat dan siksa kubur. Pertanyaan: Dalam hal siksa kubur, apakah yang merasakan siksaan tersebut adalah roh si mati saja ataukah roh dan jasadnya Jawaban: Menurut Ahlus Sunnah, yang merasakan siksaan kubur adalah ruh dan jasad,

  • Jumat, 3 Januari 2014 00:12 WIB Mengusap Wajah Setelah Doa

    Deskripsi Masalah: Salah satu kebiasaan yang sering kita lihat, setiap kali selesai berdoa orang mengusapkan kedua telapak tangannya pada wajah. Pertanyaan: Bagaimanakah hukum mengusapkan kedua telapak tangan pada wajah setelah berdoa Adakah dasar hukumnya Jawaban: Sunnah di luar sholat,

Memuat Data...

Siapkan Identitas
Khusus Warga Kecamatan Pragaan