Media Dakwah

BUMIAswaja

Media Dakwah MWCNU Pragaan

Al-Azhar Mau Dirampas

Kamis, 2 Januari 2014 10:31 WIB
234x Buletin-khidmah Fenomena

Oleh Hasani Utsman


Mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir, Kelahiran Pamekasan Madura


 


 

Awal tahun 2012, saya mendapatkan pertanyaan dari seorang teman di Indonesia: Al-Azhar itu milik siapa? Mungkin yang dimaksud adalah: Al-azhar itu milik golongan apa? Pertanyaan seperti itu sangatlah wajar, karena para mahasiswa Al-Azhar memang berasal dari berbagai negara, dengan latar belakang budaya dan afiliasi politik serta keagamaan yang berbeda-beda.

Tidak perlu menunggu lama bagi saya untuk menjawab pertanyaan itu. Saya jawab, bahwa Al-Azhar adalah milik umat Islam di seluruh dunia.

Ya, Al-Azhar adalah milik umat. Ini fakta yang sulit dibantah, karena dari sekitar 250 ribu mahasiswa Al-Azhar, 120 ribu di antaranya adalah mahasiswa asing dari berbagai belahan dunia. Mereka datang dari kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Teluk Persia, Afrika, Eropa, hingga Amerika.

 

Euforia

Saya tiba di Mesir pada awal tahun 2009, saat revolusi 25 Januari 2011 belum terjadi. Mesir memiliki banyak warisan peradaban, tapi yang membuat saya datang ke Mesir hanyalah Al-Azhar, universitas tertua di dunia, gudangnya ilmu dan ulama.

Revolusi memang selalu membawa euforia. Hal itu juga terjadi di Mesir. Individu yang sebelum revolusi sudah “politis”, pasca-revolusi menjadi semakin politis. Individu yang dulunya cenderung apatis, sekarang aktif dengan sikap politiknya sendiri-sendiri. Revolusi 25 Januari telah melahirkan dialektika politik baru ala Mesir. Politik sungguh-sungguh masuk pada semua gelanggang kehidupan, tak terkecuali Al-Azhar sebagai bagian penting dari Mesir.

Rezim politik mana yang tidak tertarik dengan nama besar Al-Azhar? Ideologi keagamaan baru mana yang tidak ngiler dengan sumber daya dan peranannya yang mendunia? Dengan mengatasnamakan Al-Azhar, banyak urusan dapat terselesaikan dengan mudah.

Awal tahun 2012, Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP)—sayap politik Ikhwanul Muslimin, menjadi pemenang  pemilu parlemen pertama pasca revolusi, disusul partai Al-Nour yang menjadi sayap politik kaum Salafi-Wahabi. Kemenangan Ikhwanul Muslimin semakin sempurna setelah Mohammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin, terpilih menjadi Presiden.

Tanggal 2 April 2013, sekitar 500an mahasiwa Al-Azhar yang menempati asrama di distrik Nasr City mengalami keracunan makanan. Essam El-Erian, seorang pejabat senior FJP mengatakan bahwa pemimpin universitas harus bertanggung jawab. Hanya beberapa jam setelah itu, ratusan mahasiswa dari Pemuda Ikhwanul Muslimin dan Pemuda Salafi-Wahabi, berdemo turun ke jalan dengan spanduk-spanduk yang berisi tuntutan agar Dr. Osama Al-Abd mundur dari jabatan Rektor Al-azhar. Entah logika apa yang dipakai para pendemo itu, sehingga bisa berkesimpulan bahwa memasak adalah tugas rektor.

Namun, seiring perjalanan waktu, tuntutan ratusan mahasiswa itu diakomodasi juga oleh Syaikh Ahmad Tayeb, Grand Syaikh Al-Azhar, yang akhirnya memecat Dr. Osama Al-Abd. Anehnya, setelah tuntutan pemecatan rektor dikabulkan, para aktivis Ikhwanul Muslimin dan Wahhabi akhir-akhir ini juga menuntut Syaikh Ahmad Tayeb mundur dari jabatan Grand Syaikh Al-Azhar.

Jika melihat kenyataan ini, agaknya Al-Azhar memang sangat penting bagi syahwat politik Ikhwanul Muslimin dan Salafi-Wahabi. Karena, bila Al-Azhar berhasil dikuasai, kelak mereka akan menguasai dunia Islam.

 

Guru dan Orang Tua

Bagi mayoritas mahasiswa Al-Azhar, para masyayikh itubukan hanya guru, tapi juga orang tua, termasuk bagi saya sendiri. Para masyayikh telah mencurahkan seluruh hidupnya untuk membimbing kami, para mahasiswa. Sangat tidak patut bila “seorang anak” menuntut “orang tuanya” mundur dari jabatan “keorang-tuaan”.

Saya hanya bisa berdoa, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kesabaran kepada para masyayikh dalam menjaga, merawat, dan mengembangkan Al-Azhar sebagai gudangnya ilmu, tempat melahirkan para ulama dan intelektual Muslim dari berbagai penjuru dunia. Saya juga berharap, semoga umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Madura, juga ikut mendoakan agar Al-Azhar mampu menolak kepentingan-kepentingan politik yang berupaya menyusup dan mencabut budaya ilmu, budaya akademik, dan budaya akhlakul karimah dari dalam rahimnya.()

  • Ahad, 8 Februari 2015 09:06 WIB Mencium Tangan Guru Dianjurkan

    DISKRIPSI MASALAH Salah satu tradisi warga NU ketika bertemu warga NU lainnya mereka berjabat tangan (asalaman). Bahkan tidak hanya sekedar itu, akan tetapi ada pula yang sampai mencium tangan dengan alasan takdzim, apabila yang mereka jumpai adalah orang alim atau gurunya.   PERTANYAAN Bagaimana

  • Ahad, 8 Februari 2015 08:45 WIB Sosialisasi Korporatisasi Garam Rakyat

    Sosialisasi korporatisasi garam rakyat makin gencar dilakukan PBNU. Seperti yang dilakukan hari Sabtu (7-2-2015) di kantor MWC NU Pragaan, Tim sosialisasi bersama Ketua PCNU Sumenep jumpai petani garam rakyat yang ada di MWC NU Pragaan. Dalam arahannya Ketua Tim Rokib Ismail mengatakan bahwa pemerintah akan

  • Ahad, 1 Februari 2015 22:49 WIB NU Pragaan Mulai Gencarkan Info KARTANU

    Jaddung menjadi ranting NU pertama yang didatangi Tim Kartanu MWC NU Pragaan. Setelah pagi harinya membentuk TIM, sore harinya Ahad (1-2-2015) di kediaman KH. Asnawi Sulaiman PP Al-Ihsan Jaddung TIM Kartanu sosialisasikan Kartanu kepada pengurus dan warga yang ikut perkumpulan ranting. Rais Syuriyah KH. Moh.

  • Sabtu, 31 Januari 2015 22:47 WIB PWNU Ajak PCNU Genjot Kartanu Jilid II

    Meskipun sepanjang pagi diguyur hujan, tak menyurutkan PWNU merapat dengan PCNU dan MWC NU se Kabupaten Sumenep, sabtu (31-01-2015). PWNU sebutkan perolehan Kartanu Sumenep baru 17.000. Jumlah ini masih terbilang sedikit bila dibandingkan dengan PCNU lain. Padahal Sumenep potensi kewargaannya kuat. KH.

  • Rabu, 28 Januari 2015 04:06 WIB LPNU Study Pengelolaan Penggemukan Sapi

    Takut keliru dalam memulai usaha penggemukan ternak, pengurus LPNU adakan study awal pendirian kandang komunal, dan pemeliharaan sapi, pada hari Rabu, 28 Januari 2015. Lokasi study  yang dipilih adalah Kelompok Tani di Pamekasan Madura. Kelompok tani ini telah punya banyak pengalaman mengikuti pendidikan

  • Jumat, 23 Januari 2015 04:10 WIB LPNU Pertajam Program Penggemukan Sapi

    Sehari setelah dilantik, Lembaga Perekonomian NU Pragaan langsung tancap gas gelar rapat lanjutan di Kantor MWC NU Pragaan, Jum’at, 23 Januari 2015 M. Rapat yang dimulai pada jam 15.00 Wib ini mempertajam program unggulan LPNU yaitu penggemukan ternak sapi dengan kandang komunal. Penggemukan sapi dengan

  • Kamis, 22 Januari 2015 15:00 WIB NU Aeng Panas Bangkit Adakan Haul Akbar

    Seolah ingin menepis anggapan ranting NU yang mati, pengurus baru Ranting NU Aeng Panas bangkit mengadakan kegiatan rutin bulanan berupa pengajian kitab dan konsolidasi, bergiliran dari rumah pengurus ke rumah pengurus lainnya. Bulan maulid tahun inipun dengan bangga mengadakan Haul Akbar dan Peringatan Maulid

  • Kamis, 2 Januari 2014 10:31 WIB Al-Azhar Mau Dirampas

    Oleh Hasani Utsman Mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir, Kelahiran Pamekasan Madura   Awal tahun 2012, saya mendapatkan pertanyaan dari seorang teman di Indonesia: Al-Azhar itu milik siapa Mungkin yang dimaksud adalah: Al-azhar itu milik golongan apa Pertanyaan seperti itu sangatlah wajar, karena

  • Rabu, 1 Januari 2014 03:39 WIB Mengejar Mimpi di Negeri Orang

    Bagian II (habis) Oleh Muhammad Asad Santri Tebuireng dan Universitas Leiden Belanda Horee, TOEFL-ku sudah 550...! Berarti aku bisa berangkat ke luar negeri, dong. Eiit, jangan gembira dulu kawan! Nilai TOEFL itu baru modal pertama. Masih banyak lho yang harus kita perjuangkan. Ibarat melakukan

  • Rabu, 1 Januari 2014 01:40 WIB Meraih Selaksa Makna Dengan Membaca

    Oleh: A. Musyfiqurrahman* Di era globalisasi ini, berbagai arus informasi tak dapat dihindari, mudah diakses bahkan mudah diterima lewat media cetak maupun elektronik. Dari yang manual sampai yang digital. Kalau tak ingin ketinggalan kereta informasi dan wawasan, tentu kita harus intens membaca. Bukankah

Memuat Data...

Siapkan Identitas
Khusus Warga Kecamatan Pragaan