Media Dakwah

BUMIAswaja

Media Dakwah MWCNU Pragaan

Tajrid Tingkatan spiritual bagi golongan khos

Rabu, 1 Januari 2014 03:27 WIB
169x Buletin-khidmah Turats

Kajian Kitab Hikam

??????????? ????????????? ???? ????? ???? ????? ???????? ???? ????????? ?? ???? ???????????????????????


Keinginanmu akan maqam ( kedudukan ) tajrid, padahal Allah menempatkan engkau dalam maqam  asbab ( berusaha / iktisab) adalah termasuk syahwat yang samar.

Tajrid adalah  maqam  (tingkatan) spiritual yang disandang oleh orang-orang khusus dari kalangan muwahhidin (orng-orang yang meng Esakan Allah) dan Arifin (orang-orang yang mengenal kepada Allah). Sedangkan asbab atau iktisab (berusaha) adalah maqam bagi sebagian besar orang-orang awam. Orang-orang yang berada pada maqam asbab ini masih memikirkan kebutuhan hidupnya dan berusaha mencari jalan untuk memenuhi kebutuhannya.

Kedua maqam di atas tanda-tandanya hanya dapat diketahui dengan hati. Bila hati seseorang merasa tenang beribadah sekalipun tanpa berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, berarti dia berada pada maqam tajrid. Apabila dia merasa lebih tenang beribadah sambil berusaha, berarti dia menempati maqam  iktisab.

???? ????? ???? ????? ???? ???????? ???? ???? ??????? ????????????? ???????? ?????? ???? ?????? ?? ???????? ????


Sebagian dari tanda bahwa Allah menempatkan engkau pada suatu maqam (kedudukan), Dia melanggengkan kamu dalam maqam tersebut seraya memetik kemanfaatan-kemanfaatan.

Orang yang menempati maqam tajrid disebut al-Mutajarrid, sedangkan orang yang menempati maqam iktisab disebut al-Muktasib atau al-Mutasabbib.

Imam Ahmad ibn ‘Atha’illah as-Sakandari dalam aforismanya (kalam hikmah) di atas menjelaskan bahwa bila kita sudah tenang beribadah sambil berusaha, lalu menghendaki maqam tajrid dengan meninggalkan usaha tersebut, memasrahkan segalanya kepada Allah, dan ingin beribadah tanpa terganggu urusan-urusan duniawi, maka hal itu termasuk bisikan hawa nafsu yang samar. Sebab, kita dianggap tidak mengikuti kehendak Allah, dianggap tidak sopan, dan mengikuti keinginan kita sendiri. Dikatakan samar, karena, pada zhahirnya, keinginan pada maqam tajrid tampak sebagai usaha untuk menyatukan diri dan bertaqarrub kepada Allah, padahal pada hakikatnya untuk mencapai popularitas sebagai wali. Hal ini, pada gilirannya, akan membuat masyarakat berdatangan dan mendekat kepadanya dengan segudang keyakinan bahwa dia  telah mencapai tingkat kewalian.

Para‘arif billah mengatakan,

??????? ?? ?????? ?? ???? ???????????  ?????? ????? ???? ????? ??? ????             


Berdatangannya orang-orang kepada murid (orang yang menghadap Allah) sebelum sempurna adalah racun mematikan. Sebab, apabila masyarakat berdatangan menghadap padanya, sementara dia belum sempurna, maka tugas-tugas atau wirid-wirid  yang semestinya diperhatikan  akan terbengkalai dan terabaikan. Hal ini, pada gilirannya, akan membuat dia mengharapkan pemberian orang lain sehingga terputuslah perjalanan spiritualnya di tengah jalan. Na’udzu billah, tsumma na’udzu billah.

Yang benar, hubungan  dengan Allah harus sesuai dengan maqam  masing-masing. Kalau Allah  menempatkan kita pada maqam asbab, ya kita  terima dengan senang hati. Begitu pula kalau Allah menempatkan kita pada maqam tajrid, ya kita terima dengan senang hati pula. Yang terpenting, kita  tenang beribadah.

 ??????? ?????? ??????????? ???? ????? ???? ????? ???????? ???? ????????????? ????????? ?? ???? ?????????? ????????????


Dan  keinginanmu akan maqam asbab, padahal Allah menempatkanmu pada maqam tajrid adalah sebuah kemunduran dari tekad yang tinggi.

Bila  seseorang merasa tenang beribadah dengan tanpa susah payah mencari nafkah ma’isyiyah ( kebutuhan hidup ) karena telah  dicukupi oleh Allah,  sekalipun pas-pasan, dan  dirinya tentram melaksanakan tugas-tugas ibadah, lalu tiba-tiba ingin  beribadah sambil berusaha mencari nafkah, itu berarti suatu kemunduran dari tekad yang tinggi untuk wushul (sampai) kepada Allah, terpuruk pada cita-cita rendah. Sebab, pada hakikatnya maqam tajrid itu lebih tinggi daripada maqam asbab. Pada maqam tajrid dia bisa lebih fokus dan lebih  konsentrasi melaksanakan tugas-tugas ibadah dan lebih murni mengharap ridha  Allah, sehingga keinginan untuk beranjak dari maqam asbab ke maqam tajrid disebut bisikan hawa nafsu yang samar. Sedangkan keinginan untuk pindah dari maqam tajrid ke maqam asbab dikatakan sebuah kemunduran dari tekad yang tinggi, terpuruk pada tekad yang rendah. Dengan kata lain, jatuh dari wilayah yang besar menuju wilayah yang kecil.

Namun perlu dimaklumi bahwa pada hakikatnya kedua maqam tersebut memberi ruang yang sama dalam hal meraih makrifat dan wushul kepada Allah swt . Jadi, tergantung kepada masing masing ‘abid (orang yang beribadah) dan murid atau salik ( orang yang menempuh jalan spiritual untuk wushul kepada Allah ). Yang terpenting, ‘abid dan salik  tersebut  tekun dan rajin melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana ditentukan gurunya, seperti : shalat, dzikir, dan lain-lain tanpa berpikir untuk beranjak dari satu maqam ke maqam lain.

Sumber Utama :

+ Syarah Hikam Syaikh Abdullah Asysyarqawi

+ Iqohu al-imam fi syarhi al-hikam imam ahmad bin muhammad bin ‘ajiibah

  • Ahad, 8 Februari 2015 09:06 WIB Mencium Tangan Guru Dianjurkan

    DISKRIPSI MASALAH Salah satu tradisi warga NU ketika bertemu warga NU lainnya mereka berjabat tangan (asalaman). Bahkan tidak hanya sekedar itu, akan tetapi ada pula yang sampai mencium tangan dengan alasan takdzim, apabila yang mereka jumpai adalah orang alim atau gurunya.   PERTANYAAN Bagaimana

  • Ahad, 8 Februari 2015 08:45 WIB Sosialisasi Korporatisasi Garam Rakyat

    Sosialisasi korporatisasi garam rakyat makin gencar dilakukan PBNU. Seperti yang dilakukan hari Sabtu (7-2-2015) di kantor MWC NU Pragaan, Tim sosialisasi bersama Ketua PCNU Sumenep jumpai petani garam rakyat yang ada di MWC NU Pragaan. Dalam arahannya Ketua Tim Rokib Ismail mengatakan bahwa pemerintah akan

  • Ahad, 1 Februari 2015 22:49 WIB NU Pragaan Mulai Gencarkan Info KARTANU

    Jaddung menjadi ranting NU pertama yang didatangi Tim Kartanu MWC NU Pragaan. Setelah pagi harinya membentuk TIM, sore harinya Ahad (1-2-2015) di kediaman KH. Asnawi Sulaiman PP Al-Ihsan Jaddung TIM Kartanu sosialisasikan Kartanu kepada pengurus dan warga yang ikut perkumpulan ranting. Rais Syuriyah KH. Moh.

  • Sabtu, 31 Januari 2015 22:47 WIB PWNU Ajak PCNU Genjot Kartanu Jilid II

    Meskipun sepanjang pagi diguyur hujan, tak menyurutkan PWNU merapat dengan PCNU dan MWC NU se Kabupaten Sumenep, sabtu (31-01-2015). PWNU sebutkan perolehan Kartanu Sumenep baru 17.000. Jumlah ini masih terbilang sedikit bila dibandingkan dengan PCNU lain. Padahal Sumenep potensi kewargaannya kuat. KH.

  • Rabu, 28 Januari 2015 04:06 WIB LPNU Study Pengelolaan Penggemukan Sapi

    Takut keliru dalam memulai usaha penggemukan ternak, pengurus LPNU adakan study awal pendirian kandang komunal, dan pemeliharaan sapi, pada hari Rabu, 28 Januari 2015. Lokasi study  yang dipilih adalah Kelompok Tani di Pamekasan Madura. Kelompok tani ini telah punya banyak pengalaman mengikuti pendidikan

  • Jumat, 23 Januari 2015 04:10 WIB LPNU Pertajam Program Penggemukan Sapi

    Sehari setelah dilantik, Lembaga Perekonomian NU Pragaan langsung tancap gas gelar rapat lanjutan di Kantor MWC NU Pragaan, Jum’at, 23 Januari 2015 M. Rapat yang dimulai pada jam 15.00 Wib ini mempertajam program unggulan LPNU yaitu penggemukan ternak sapi dengan kandang komunal. Penggemukan sapi dengan

  • Kamis, 22 Januari 2015 15:00 WIB NU Aeng Panas Bangkit Adakan Haul Akbar

    Seolah ingin menepis anggapan ranting NU yang mati, pengurus baru Ranting NU Aeng Panas bangkit mengadakan kegiatan rutin bulanan berupa pengajian kitab dan konsolidasi, bergiliran dari rumah pengurus ke rumah pengurus lainnya. Bulan maulid tahun inipun dengan bangga mengadakan Haul Akbar dan Peringatan Maulid

  • Rabu, 1 Januari 2014 01:32 WIB Jangan Andalkan Amal

    Oleh: K.H. Zuhri Abd. Mughni Sebagian dari tanda-tanda mengandalkan amal (puasa, shalat, dzikir, dll) ialah kurangnya harapan (akan rahmat Allah) ketika tergelincir melakukan kesalahan, Ibn Athaillah. Tidak sedikit orang Islam yang memiliki pengharapan tinggi akan rahmat Allah ketika mengerjakan ibadah

Memuat Data...

Siapkan Identitas
Khusus Warga Kecamatan Pragaan