Media Dakwah

BUMIAswaja

Media Dakwah MWCNU Pragaan

Obat Segala Maksiat

Rabu, 1 Januari 2014 02:01 WIB
219x Buletin-khidmah Resensi

Arieza Qonita*


Judul buku   : Tobat Itu Nikmat

Penulis         : Asy’ari Khatib

Penerbit       : Zaman

Cetakan I     : Januari, 2013

Tebal           : 180 halaman

 

Sejak awal penciptaan, manusia telah memendam potensi melakukan kesalahan dan kemaksiatan. Belum seberapa lama menghirup kemanjaan surga, Adam, bapak segenap manusia, sudah harus menerima hukuman Tuhan akibat kemaksiatannya. Ia tak mampu mengekang hasrat untuk mencicipi buah yang dilarang Tuhan. Tuhan pun murka, lalu Adam diturunkan ke dunia. Dan, rupanya ‘bakat’ bermaksiat ini mengalir secara turun-temurun ke segenap anak cucunya, hingga detik ini, sehingga tak satu pun manusia yang terbebas dari dosa, sekecil apa pun.

Ibarat penyakit, jika dosa tak segera diobati, ia akan terus berkembang biak dan merusak kehidupan kita. Hati kita akan terus digerogoti sampai menjadi bak sebatang pohon kering yang tak memberi manfaat kebaikan apa pun dan kepada siapa pun. Bahkan, bisa-bisa ia menghancurkan dan membinasakan dirinya sendiri.

Tetapi, untunglah Allah selalu memberi solusi untuk semua masalah yang dihadapi hamba-Nya. Nabi bersabda, “Setiap penyakit ada obatnya.” Dan setiap dosa ada tobatnya.

Bagi mereka yang mau bertobat, Allah menyediakan pintu khusus yang memiliki lebar tujuh puluh (dalam riwayat lain, empat puluh) perjalanan kaki dan tidak akan ditutup hingga Hari Kiamat. Jika manusia mau bertobat, Allah akan menyambutnya dengan hangat dan gembira melebihi kegembiraan seorang hamba yang berhasil meraih apa yang diidam-idamkannya. Allah memberi kita kesempatan bertobat sebelum nyawa kita sampai di tenggorokan (sakaratul maut). Jika semudah ini, masihkah kita tak ingin bertobat, sementara Allah mencintai orang-orang yang bertobat? Bukankah bersama-Nya kita ingin berkumpul kelak?

Buku Tobat  Itu Nikmat merupakan kumpulan kisah para petobat, yang awalnya hidup berlumur dosa. Tapi, berkat rahmat Allah, mereka menemukan pintu tobat yang kemudian mengantarkan mereka menyambut kematian dengan senyuman dan hidangan kebahagiaan dari Tuhan. Ada kisah pemuda maksiat yang mati sebagai wali Allah (hal. 60). Ada kisah Imam Hasan al-Bashri yang menemukan pintu tobat setelah tergoda sepasang mata perempuan (hal. 66). Ada kisah Ja’far, tetangga ibn Hanbal, yang menutup lembar kemaksiatannya lantaran bermimpi didoakan Rasulullah (hal. 114). Ada juga kisah Maryamah al-Majdaliyyah, pelacur yang ketika tobatnya ditolak semua orang dan hendak dirajam, ia dibela oleh Nabi Isa dengan berkata, “Siapa di antara kalian merasa tak punya dosa, ayo rajamlah wanita ini!” Ada kisah seorang pemuda yang setiap hari berbuat dosa dan mencatatnya dalam buku harian. Begitu ia bertobat, terhapuslah semua catatan dosa dalam buku hariannya itu (hal. 44).  Dan, banyak lagi kisah inspiratif lain sejak umat Nabi Musa, sahabat Rasulullah, hingga kaum saleh lain yang hidup belakangan, laki-laki maupun perempuan, yang dibukakan jalan oleh Allah menuju pintu pertobatan.

Seolah ingin mempertegas nilai tobat yang disajikan, di akhir setiap kisah penulis membubuhkan hadis atau perkataan kaum saleh yang berhubungan dengan pertobatan. Saya kutipkan satu di antaranya. “Ada empat perkara yang diberikan Allah kepada umat Muhammad, dan tidak diberikan kepadaku. Pertama, tobatku diterima di Makkah, tobat umat Muhammad diterima di mana saja. Kedua, sebelum bermaksiat aku berpakaian, tapi setelah bermaksiat aku ditelanjangkan. Sementara umat Muhammad bermaksiat telanjang, setelah itu tetap berpakaian. Ketiga, setelah bermaksiat aku dipisahkan dari istriku, umat Muhammad tidak. Keempat, aku bermaksiat di surga lalu dikeluarkan ke dunia, umat Muhammad bermaksiat di dunia lalu dimasukkan ke surga” (hal. 65).

Daya pikat lain dari buku mungil ini adalah gaya tuturnya yang hidup dan memesona. Ceritanya lancar dengan dialog-dialog segar. Layaknya membaca cerita sastra, sekali kita terlanjur memulai, sulit untuk berhenti. Ini tentu tak lepas dari sang penulisnya yang memang pencinta sastra.

Membaca buku ini, kita tak hanya mendapat kesejukan isi, tetapi juga kesegaran bahasa. Lewat buku ini penulis menyampaikan pesan tersirat, bahwa “Tak ada dosa besar jika disertai istighfar, tak ada dosa kecil jika dikerjakan terus-menerus,” dan bahwa siapa pun akan diampuni Allah jika ia mau bertobat. Semoga kita termasuk orang yang diberi kesemparan oleh Allah untuk mencecap betapa tobat itu benar-benar nikmat!

 

*siswi kelas XI IPS Madrasah Aliyah I Putri Annuqayah


Guluk-guluk Sumenep Madura

  • Ahad, 8 Februari 2015 09:06 WIB Mencium Tangan Guru Dianjurkan

    DISKRIPSI MASALAH Salah satu tradisi warga NU ketika bertemu warga NU lainnya mereka berjabat tangan (asalaman). Bahkan tidak hanya sekedar itu, akan tetapi ada pula yang sampai mencium tangan dengan alasan takdzim, apabila yang mereka jumpai adalah orang alim atau gurunya.   PERTANYAAN Bagaimana

  • Ahad, 8 Februari 2015 08:45 WIB Sosialisasi Korporatisasi Garam Rakyat

    Sosialisasi korporatisasi garam rakyat makin gencar dilakukan PBNU. Seperti yang dilakukan hari Sabtu (7-2-2015) di kantor MWC NU Pragaan, Tim sosialisasi bersama Ketua PCNU Sumenep jumpai petani garam rakyat yang ada di MWC NU Pragaan. Dalam arahannya Ketua Tim Rokib Ismail mengatakan bahwa pemerintah akan

  • Ahad, 1 Februari 2015 22:49 WIB NU Pragaan Mulai Gencarkan Info KARTANU

    Jaddung menjadi ranting NU pertama yang didatangi Tim Kartanu MWC NU Pragaan. Setelah pagi harinya membentuk TIM, sore harinya Ahad (1-2-2015) di kediaman KH. Asnawi Sulaiman PP Al-Ihsan Jaddung TIM Kartanu sosialisasikan Kartanu kepada pengurus dan warga yang ikut perkumpulan ranting. Rais Syuriyah KH. Moh.

  • Sabtu, 31 Januari 2015 22:47 WIB PWNU Ajak PCNU Genjot Kartanu Jilid II

    Meskipun sepanjang pagi diguyur hujan, tak menyurutkan PWNU merapat dengan PCNU dan MWC NU se Kabupaten Sumenep, sabtu (31-01-2015). PWNU sebutkan perolehan Kartanu Sumenep baru 17.000. Jumlah ini masih terbilang sedikit bila dibandingkan dengan PCNU lain. Padahal Sumenep potensi kewargaannya kuat. KH.

  • Rabu, 28 Januari 2015 04:06 WIB LPNU Study Pengelolaan Penggemukan Sapi

    Takut keliru dalam memulai usaha penggemukan ternak, pengurus LPNU adakan study awal pendirian kandang komunal, dan pemeliharaan sapi, pada hari Rabu, 28 Januari 2015. Lokasi study  yang dipilih adalah Kelompok Tani di Pamekasan Madura. Kelompok tani ini telah punya banyak pengalaman mengikuti pendidikan

  • Jumat, 23 Januari 2015 04:10 WIB LPNU Pertajam Program Penggemukan Sapi

    Sehari setelah dilantik, Lembaga Perekonomian NU Pragaan langsung tancap gas gelar rapat lanjutan di Kantor MWC NU Pragaan, Jum’at, 23 Januari 2015 M. Rapat yang dimulai pada jam 15.00 Wib ini mempertajam program unggulan LPNU yaitu penggemukan ternak sapi dengan kandang komunal. Penggemukan sapi dengan

  • Kamis, 22 Januari 2015 15:00 WIB NU Aeng Panas Bangkit Adakan Haul Akbar

    Seolah ingin menepis anggapan ranting NU yang mati, pengurus baru Ranting NU Aeng Panas bangkit mengadakan kegiatan rutin bulanan berupa pengajian kitab dan konsolidasi, bergiliran dari rumah pengurus ke rumah pengurus lainnya. Bulan maulid tahun inipun dengan bangga mengadakan Haul Akbar dan Peringatan Maulid

  • Kamis, 2 Januari 2014 11:06 WIB Madura di Mata De Jonge

    Judul Buku : Garam, Kekerasan, dan Aduan Sapi Penulis : Huub De Jonge Penerbit : LkiS Cetakan : 2012 Tebal : xvi + 313 halaman ISBN : 979-25-5343-6   Pemahaman orang terhadap Madura terasa tidak utuh, karena tidak banyak kelompok etnis di Indonesia yang menyandang

  • Rabu, 1 Januari 2014 02:01 WIB Obat Segala Maksiat

    Arieza Qonita* Judul buku : Tobat Itu Nikmat Penulis : Asyari Khatib Penerbit : Zaman Cetakan I : Januari, 2013 Tebal : 180 halaman   Sejak awal penciptaan, manusia telah memendam potensi melakukan kesalahan dan kemaksiatan. Belum seberapa lama menghirup kemanjaan surga, Adam, bapak

  • Senin, 23 Desember 2013 20:18 WIB Menghadirkan Tuhan dalam Kehidupan

    Oleh: Asyari Khatib* Judul Buku : Lantai-Lantai Kota Penulis : Muhammad Zuhri Penerbit : Zaman, Jakarta Cetakan I : 2012 Tebal : 233 halaman Apa yang terbetik di benak kita saat mendengar kata sufi Mungkin segera terlintas sosok manusia berpenampilan tak hirau, hidup di bukit atau di hutan,

Memuat Data...

Siapkan Identitas
Khusus Warga Kecamatan Pragaan