Media Dakwah

BUMIAswaja

Media Dakwah MWCNU Pragaan

Meraih Selaksa Makna Dengan Membaca

Rabu, 1 Januari 2014 01:40 WIB
349x Buletin-khidmah Fenomena

Oleh: A. Musyfiqurrahman*


Di era globalisasi ini, berbagai arus informasi tak dapat dihindari, mudah diakses bahkan mudah diterima lewat media cetak maupun elektronik. Dari yang manual sampai yang digital. Kalau tak ingin ketinggalan “kereta” informasi dan wawasan, tentu kita harus intens membaca. Bukankah perintah membaca (iqra’) adalah wahyu pertama yang diterima nabi Muhammad SAW, yang mengisyarahkan bahwa ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui tulisan dan bacaan?

Mengapa nama al-Ghazali -pengarang Ihya’ Ulumuddin- mencuat di berbagai belahan dunia? Mengapa Bung Karno menjadi orang hebat? Mengapa Buya Hamka menjadi ulama besar dan pujangga dunia? Jawabannya singkat: mereka punya kemauan, kutu buku, kreatif menggali ilmu.

Di samping itu, membaca merupakan salah satu metode belajar, memahami ilmu, menambah wawasan, memperkaya khazanah pengetahuan, dan mengakses informasi para pakar, baik dalam bentuk kitab maupun buku. Membaca—bagi mereka yang menelaah bidang ilmu—bukan sekadar memahami teks, tapi menyelami dan mengkaji, bahkan meneruskannya ke tataran aplikasi positif.

Bagi sebagian orang, termasuk penulis, membaca terkadang membosankan. Namun, kalau dibiasakan dan intensitasnya terus ditingkatkan, kebosanan akan berubah menjadi keasyikan. Sejak TK kita sudah membaca. Tak heran bila ada yang merasa telah kenyang dengan ilmu. Padahal, untuk menjadi besar orang tidak bisa dilepaskan dari bacaan. Mungkin ada yang berpikir, membaca itu membuang waktu. Lebih-lebih saat melihat tebal-tipisnya buku. Kapan akan selesai, sementara kesibukan keluarga dan urusan pribadi masih banyak yang belum teratasi.

Barangkali, cara paling tepat untuk menumbuhkan minat baca adalah mengubah mindsetdanpola pikir, bahwa membaca tidak rumit dan tidak membuang-buang waktu. Lebih dari itu, teguhkan dan luruskan niat.

Dr.’Aidh bin Abdullah al-Qarni, penulis produktif mengemukakan 11 manfaat membaca. (1) Menghilangkan kecemasan dan kegundahan. (2) Membebaskan diri dari kebodohan. (3) Membuat seseorang terlalu sibuk untuk bergaul dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja. (4) Mengembangkan kefasihan dan keluwesan berbahasa lisan maupun tulis. (5) Membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara pikir. (6) Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan daya ingat. (7) Memetikl manfaat dari pengalama orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijak dan kecerdasan sarjana. (8) Mengembangkan kemampuan merespons ilmu pengetahuan maupun mempelajari disiplin ilmu, lalu mengamalkannya dalam kehidupan. (9) Memantapkan keyakinan ketika membaca buku-buku yang bermanfaat, terutama karya-karya orang saleh. (10) Menyegarkan pikiran dan menyelamatkan waktu shingga tidak sia-sia. (11) Menguasai banyak kosa kata, mempelajari berbagai model kalimat, bahkan meningkatkan kemampuan menyerap konsep untuk memahami teks dan apa yang di balik teks.

Di dunia jurnalistik, kegiatan menulis tidak lepas dari kegiatan membaca. Keduanya ibarat dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, kemampuan menulis terkait erat dengan kemampuan membaca. Makin banyak membaca makin bagus mutu tulisan. Para penulis telah memungut dan melahap ratusan, atau malah ribuan bacaan. Hasil bacaan itu kemudian mereka endapkan dalam hati dan pikiran untuk kemudian diracik menjadi aneka macam menu dalam sebuah tulisan. Bagi mereka, membaca bukan sekadar obat yang dibutukan saat-saat kritis, tapi menjadi kebutuhan layaknya makan dan minum. Tanpa membaca, pikiran akan macet dan miskin inspirasi sehingga sukar menghasilkan tulisan. Tentu, membaca di sini bukan sekadar membaca yang tersurat (tulisan), melainkan juga membaca yang tersirat (fenomena). Mengutip ungkapan Habiburrahman El Shirazy bahwa resep menulis itu ada 10: membaca, membaca, membaca, membaca, membaca, membaca, membaca, membaca, membaca, dan membaca. Bukankah membaca tak hanya ‘melahap’ kata tapi juga meraih selaksa makna. Tunggu apa lagi?

*Penulis asal Pamekasan, sekarang berdomisili di Jaddung Pragaan.

  • Ahad, 8 Februari 2015 09:06 WIB Mencium Tangan Guru Dianjurkan

    DISKRIPSI MASALAH Salah satu tradisi warga NU ketika bertemu warga NU lainnya mereka berjabat tangan (asalaman). Bahkan tidak hanya sekedar itu, akan tetapi ada pula yang sampai mencium tangan dengan alasan takdzim, apabila yang mereka jumpai adalah orang alim atau gurunya.   PERTANYAAN Bagaimana

  • Ahad, 8 Februari 2015 08:45 WIB Sosialisasi Korporatisasi Garam Rakyat

    Sosialisasi korporatisasi garam rakyat makin gencar dilakukan PBNU. Seperti yang dilakukan hari Sabtu (7-2-2015) di kantor MWC NU Pragaan, Tim sosialisasi bersama Ketua PCNU Sumenep jumpai petani garam rakyat yang ada di MWC NU Pragaan. Dalam arahannya Ketua Tim Rokib Ismail mengatakan bahwa pemerintah akan

  • Ahad, 1 Februari 2015 22:49 WIB NU Pragaan Mulai Gencarkan Info KARTANU

    Jaddung menjadi ranting NU pertama yang didatangi Tim Kartanu MWC NU Pragaan. Setelah pagi harinya membentuk TIM, sore harinya Ahad (1-2-2015) di kediaman KH. Asnawi Sulaiman PP Al-Ihsan Jaddung TIM Kartanu sosialisasikan Kartanu kepada pengurus dan warga yang ikut perkumpulan ranting. Rais Syuriyah KH. Moh.

  • Sabtu, 31 Januari 2015 22:47 WIB PWNU Ajak PCNU Genjot Kartanu Jilid II

    Meskipun sepanjang pagi diguyur hujan, tak menyurutkan PWNU merapat dengan PCNU dan MWC NU se Kabupaten Sumenep, sabtu (31-01-2015). PWNU sebutkan perolehan Kartanu Sumenep baru 17.000. Jumlah ini masih terbilang sedikit bila dibandingkan dengan PCNU lain. Padahal Sumenep potensi kewargaannya kuat. KH.

  • Rabu, 28 Januari 2015 04:06 WIB LPNU Study Pengelolaan Penggemukan Sapi

    Takut keliru dalam memulai usaha penggemukan ternak, pengurus LPNU adakan study awal pendirian kandang komunal, dan pemeliharaan sapi, pada hari Rabu, 28 Januari 2015. Lokasi study  yang dipilih adalah Kelompok Tani di Pamekasan Madura. Kelompok tani ini telah punya banyak pengalaman mengikuti pendidikan

  • Jumat, 23 Januari 2015 04:10 WIB LPNU Pertajam Program Penggemukan Sapi

    Sehari setelah dilantik, Lembaga Perekonomian NU Pragaan langsung tancap gas gelar rapat lanjutan di Kantor MWC NU Pragaan, Jum’at, 23 Januari 2015 M. Rapat yang dimulai pada jam 15.00 Wib ini mempertajam program unggulan LPNU yaitu penggemukan ternak sapi dengan kandang komunal. Penggemukan sapi dengan

  • Kamis, 22 Januari 2015 15:00 WIB NU Aeng Panas Bangkit Adakan Haul Akbar

    Seolah ingin menepis anggapan ranting NU yang mati, pengurus baru Ranting NU Aeng Panas bangkit mengadakan kegiatan rutin bulanan berupa pengajian kitab dan konsolidasi, bergiliran dari rumah pengurus ke rumah pengurus lainnya. Bulan maulid tahun inipun dengan bangga mengadakan Haul Akbar dan Peringatan Maulid

  • Kamis, 2 Januari 2014 10:31 WIB Al-Azhar Mau Dirampas

    Oleh Hasani Utsman Mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir, Kelahiran Pamekasan Madura   Awal tahun 2012, saya mendapatkan pertanyaan dari seorang teman di Indonesia: Al-Azhar itu milik siapa Mungkin yang dimaksud adalah: Al-azhar itu milik golongan apa Pertanyaan seperti itu sangatlah wajar, karena

  • Rabu, 1 Januari 2014 03:39 WIB Mengejar Mimpi di Negeri Orang

    Bagian II (habis) Oleh Muhammad Asad Santri Tebuireng dan Universitas Leiden Belanda Horee, TOEFL-ku sudah 550...! Berarti aku bisa berangkat ke luar negeri, dong. Eiit, jangan gembira dulu kawan! Nilai TOEFL itu baru modal pertama. Masih banyak lho yang harus kita perjuangkan. Ibarat melakukan

  • Rabu, 1 Januari 2014 01:40 WIB Meraih Selaksa Makna Dengan Membaca

    Oleh: A. Musyfiqurrahman* Di era globalisasi ini, berbagai arus informasi tak dapat dihindari, mudah diakses bahkan mudah diterima lewat media cetak maupun elektronik. Dari yang manual sampai yang digital. Kalau tak ingin ketinggalan kereta informasi dan wawasan, tentu kita harus intens membaca. Bukankah

Memuat Data...

Siapkan Identitas
Khusus Warga Kecamatan Pragaan